Oleh : Khza Alifa
Alhamdulillahirabbil
‘alamin, segala puji bagi ALLAH, yang menciptakan seluruh alam ini, sebagai
tempat manusia untuk berpijak, meskipun itu hanya dalam waktu yang sementara.
Al-hamdulillah,,, hari ini Allah memberi sedikit pengetahuan untuk ku dan juga untuk
seluruh umat didunia ini.
Melalui
sebuah buku yang berjudul “Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits” aku menemukan
sebuah sub-bab mengenai penyebab hadis dikatakan hadis. Maka, dibawah ini
sedikit penjelasan tersebut.
Menurut
Az-Zamakhasyary, penyebab hadits dinamakan hadits adalah karena dalam
periwayatan hadits banyak disebutkan “Haddatsana
annan nabiya qala” = dia menceritakan kepadaku, bahwa Nabi Saw, pernah
bersabda.
Sedangkan
pendapat lain diungkapkan oleh Al-Kirmany. Ia mengungkapkan bahwa dinamakan
hadits karena dilihat kepada sifat “kebaruannya” dan karena kududukannya
dihadapkan pada Al-Qur’an. Menurutnya Al-Qur’an itu qadim,azaly, sedangkan
hadis itu yang baru.
Selain
dari dua pendapat diatas, terdapat juga pendapat dari Ibnu Rajab, ia menerangkan
bahwa kata sunah dipakai untuk beberapa arti. Yakni:
1.
Perjalanan hidup Rasulullah saw. Menurut Ibnu
Paris, Sunah Rasulullah adalah perjalanan hidup Rasulullah.
2.
Hadits-hadits yang diwirayatkan oleh Nabi saw.
3.
Mandub (Sunnah)
4.
Segala perkataan,perbuatan,suruhan, dan dorongan
Nabi saw.
5.
Iqtikad yang benar, lawan dari bathil atau yang
lemah.
Makna kata Sunnah.
1.
Ibnu Katsir berkata : “Makna yang pokok bagi
Sunnah adalah jalan yang ditempuh. Tetapi apabila kata sunnah dipakai dalam
istilah Syara’, maka dikehendaki adalah suruhan Nabi saw, larangannya dan
beliau sunnah kan yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an. Inilah sebab-sebab
dikatakannya dalil Syara’ ialah Al-Kitab dan Sunnah yakniAl-Qur’an dan Hadits.
2.
Ibnu
Rajab berkata : Sunnah ialah i’tiqad-i’tiqad yang terpelihara dari syubhat.
Untuk inilah mereka menulis kitab-kitab yang dinamakan kutub hadis dengan
sunnah.
3.
Al-Kamal berkata : “Sunnah ialah segala yang
diriwayatkan oleh Nabi, baik itu perbuatan ataupun perkataan, sedangkan hadits
hanyalah perkataan saja.”
Sumber : Sejarah dan
Pengantar Ilmu Hadis
karya Prof Dr. Teuku
Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy
No comments:
Post a Comment