Oleh : Khaza @lifa
Ku mencoba menuliskan sepenggal demi sepenggal kalimat-kalimat diatas sebuah kertas
putih dengan goresan tinta yang dipenuhi semangat, berharap
datangnya Inspirasi disiang bolong. Namun penyakit remaja melanda ketika kucelupkan
Goresan pena diatas tinta yang berwarna
hitam. Penyakit kegalauan memang kini tengah melanda setiap insan manusia. Dari
yang muda hingga yang tua, dari presiden,ustadz,guru dan bahkan tukang becak
sekalipun. Dan
pada akhirnya menebar dari
sabang sampai merauke dan bahkan mungkin
diseluruh dunia. Entah siapa yang membuat hal ini menjadi berkembang dengan
pesatnya.
Tak seoarangpun mengetahui asal mula dari kata galau tersebut.
Galau adalah penyakit yang banyak melanda masyarakat khusunya dizaman
modern seperti saat ini. Tak peduli dia itu ustadz
ataupun pereman. Jika ada suatu masalah yang tidak dapat dipecahkan, maka
kegalauan akan menghampiri. Itulah kegalauan.
Dan mungkin saat
ini galau tengah menghampiriku. Ketika galau melandaku, kuliahpun jadi
gak beres, makan jadi
tak menentu dan
seringkali juga termenung seperti orang gila. Hmzz inilah Galau,,, penyakit masyarakat yang terus
berkembang. Minggu terakhir
ini aku galau karena cinta.Seketiar sembilan bulan sudah aku negejomblo, rasanya orang sangat tidak mengenakkan. Beberapa kali ku coba untuk mencari pasangan, namun ujung-ujungnya kembali
lagi harus galau. Ada tiga cewek yang
membuat
ku menjadi galau. Tiga cewek itu adalah Fitri, Yuyun
dan Resa. Mereka bertiga adalah teman satu kampusku.
Fitri, cewek pertama
yang ku kenal ketika hari
pertama masuk kuliah. Pertama kali melihatnya akupun terdetak kagum, waktu itu ia mengenakan kerudung berwarna merah.
Akupun dibuat mabuk kepayang olehnya, sampai pada akhirnya
sering ku
lantunkan lagunya
Wali
yang liriknya berbunyi “Dia
gadis berkerudung merah"
entah itu
dikamar, kamar mandi dan bahkan dikolong meja belajarku namun itu semua tak
berani kulantunkan didepannya, rasa malu masih menyelimutiku. Akupun mencoba
mulai mendekatinya,mulai dari meminta no handphone hingga akun Fb nya. Ia
pun heran tujuh keliling melihat tingkahku.
Ku awali PDKT ku
melalui smsan, lama kelamaan pindah ke chat lewat Facebook dan twitter. hmzz
kalau telpon-telponan agak males karena gak tau mau ngomong apa. Dua bulan telah berlalu, dan akupun telah
begitu dekat dengannya. Sesekali teman kelasku di kampus menganggap kami
pacaran. Aku sih senang-senang aja, tapi gak tau dengan dia. Entah apa yang ia
rasakan.
Dua bulan ku
mencoba mempersiapkan
diri untuk menyatakan perasaan ku kepadanya, dua bulan pula ku layangkan
seribu rasa perhatian kepadanya.
dan ketika aku
berniat untuk menyatakan cinta pasti dihari ulang tahunnya. Eh tiba-tiba aku
kedahuluan sama cowok kelas sebelah yang menyatakan cinta kepadanya.
Akupun
seketika mengeluarkan keringat dingin, kata-kata yang tadi mau ku katakan
seketika meleleh seperti es dibawah terik matahari. Apalagi ketika dia menerima cinta si cowok kelas sebelah. Aduh,,,, Mendengar kata iya, darinya membuat hatiku kembali tercabik-cabik dan akhirnya akupun Galau untuk yang pertama kalinya
dikampus baru.
Cewek yang kedua bernaman Yuyun. Dia teman kelasku dalam satu jurusan, namun dia sekelas sama Ifan, cowok barunya si Fitri yang membuatku begitu galau. Akupun mulai melupakan Fitri dan berpindah hati kepada Yuyun, Yuyun mengingatkanku pada mantanku yang terakhir persis banget dengan dia. akupun meminta no handphone dan nama facebooknya ya sebagai ajang PDKT. Tapi sayangnya dia Cuma punya no handphone dan bisa dibilang dia itu cewek anti facebook. Seperti dengan Fitri, akupun mulai pendekatan sama dia melalui sms’an. Tiga hari tiga malam aku smsan sama dia. Kamipun jadi sangat akrab sampai-sampai didalam kelas ia selalu memilih duduk disebelahku, sambil cerita-cerita dan terkadang ketawa juga ngedengerin cerita dariku. Sifatku humoris terkadang membuat setiap orang yang ku dekati menjadi lengket dan bahkan begitu dekat denganku. Keasikan tertawa bersamanya, Fitri pun agak terlihat marah, entah apa alasannya marah gak jelas. Aku pun tak memperhatikan kemarahannya. Mungkin dia ngerasa kehilangan sahabat dekat atau apalah. Aku gak pikirin, gumamku dalam hati.
Cewek yang kedua bernaman Yuyun. Dia teman kelasku dalam satu jurusan, namun dia sekelas sama Ifan, cowok barunya si Fitri yang membuatku begitu galau. Akupun mulai melupakan Fitri dan berpindah hati kepada Yuyun, Yuyun mengingatkanku pada mantanku yang terakhir persis banget dengan dia. akupun meminta no handphone dan nama facebooknya ya sebagai ajang PDKT. Tapi sayangnya dia Cuma punya no handphone dan bisa dibilang dia itu cewek anti facebook. Seperti dengan Fitri, akupun mulai pendekatan sama dia melalui sms’an. Tiga hari tiga malam aku smsan sama dia. Kamipun jadi sangat akrab sampai-sampai didalam kelas ia selalu memilih duduk disebelahku, sambil cerita-cerita dan terkadang ketawa juga ngedengerin cerita dariku. Sifatku humoris terkadang membuat setiap orang yang ku dekati menjadi lengket dan bahkan begitu dekat denganku. Keasikan tertawa bersamanya, Fitri pun agak terlihat marah, entah apa alasannya marah gak jelas. Aku pun tak memperhatikan kemarahannya. Mungkin dia ngerasa kehilangan sahabat dekat atau apalah. Aku gak pikirin, gumamku dalam hati.
“Kamu pacaran sama
Fitri ? sahut yuyun seketika seraya berbisik
“Enggak,,, emangnya
kenapa ?. Jeles yah,,?” jawab ku memancing.
“Jeles,,??? Ada aja
kamu yud,,, aku udah punya pacar masak pakai jeles,,,”
Ah pacar,,,????
Pertanyaan itu terus terulang dipikiranku,,,, akupun seketika diam seribu
bahasa seakan kehabisan kata-kata.
“Kok kamu diam Yud
???” Kamu gak mau tau siapa pacarku?” tanya yuyun dengan sebegitu entengnya.
“Si,,,siapa??”
bibirku rasanya tersendat mengucapkan kata-kata itu.
“Si Rendy,,, teman
futsal kamu, tau gak ? itu lho yang jurusan sastra.”
“Ah,,, Rendy,,,?
Kapan kamu pacaran sama dia ???
“Udah seminggu,
sebelum kita saling mengenal.
Aku pun seketika
bangkit dari tempat dudukku bersama dia, sembari berkata “Aku ke toilet dulu
yah” sambil terus berjalan meninggalkannya. Dia pun keheranan melihat
tingkahku. Dan untuk kedua
kalinya akupun harus
galauuuu karena cinta.
Untuk menghilangkan
kegalauan, ku putuskan untuk membaca buku. Lama sudah ku cek semua buku
dideretan rak bukuku. Namun semuanya telah ku baca semua. Menyaksikan penomena
tersebut aku pun bertambah galau. Dan pada akhirnya ku putuskan untuk ke toko
buku membeli buku bacaan baru.
Cewek ketiga bernama
Resa, dia cewek idaman banget. pertama kali aku kenal dia pada
saat aku tengah pergi kesuatu toko buku. Aku dan dia mengambil buku yang sama
dan blakkk, tak sengaja ku pegang tangannya yang begitu halus dan lembut. Tat
kala memegang tangannya, aku langsung berpaling kearahnya dan saling menatap,
sungguh adegan yang indah. Pandangan matanya indah,, membuatku melamun
sejenak.. Rambutnya yang hitam lurus, panjang dan tanpa diikal membuat ku
terpesona. Pada saat itu juga aku jatuh cinta sama dia. Bisa dibilang yah,, cinta pada
pandangan pertama gitu dech.
Karena tak
enak dengan banyaknya orang, akupun melepaskan tangannya dan berniat untuk
berkenalan dengannya. Namun, tiba-tiba
datang seorang cowok memakai seragam polisi menyapa cewek itu
" Yank udah ketemu bukunya ...???" sapa cowok tersebut
menghampirinya
“Belum nich yank,
tapi tadi aku menjatuhkan buku dan cowok ini menolongku.” Jawab cewek tersebut
sembari menunjukkan telunjuknya kearahku.
Aku hanta
terdiam,,, cinta pada pandangan pertamaku harus sirna dimenit pertama.
“Kenalin,,, gue
anton dan ini pacarku Risa. Sapa cowok tersebut mengulurkan tangan.
“Oh ya,,, aku
Yudha...” balasku menjabat tangannya.
“Maafkan dia ya mas
atas kekurang hatiannya”
“Oh ya gak apa-apa
mas,,,”
“Ya udah kami
duluan yah,,” sambil melangkah pergi.
Mereka berdua pun
pergi meninggalkan ku dimenit kelima. Sedangkan cinta pada pandangan pertamaku
harus terhenti dimenit pertama. Oh Tuhan,,, aku mau ke toko buku biar gak
galau, tapi sekarang tambah galau dengan tiga orang cewek. Gumamku penuh kesal.
Aku pun pulang tanpa membeli buku satu pun ditoko tersebut.
Hari itu rasanya
sungguh sangat sial, rasanya aku ingin gantung diri ditiang bendera. Namun kebetulan waktu itu tidak ada tiang bendera
jadinya Al-hamdulillah aku tak jadi menggantungkan diri ketiang bendera.
Yogyakarta 2013
No comments:
Post a Comment