Secara esensial. Politik merupakan aspek
kehidupan yang mempunyai nilai-nilai luhur dan pundamental. Hal ini karena
politik merupakan ruang public dan merupakan pola managemen kolektif tempat
bertemunya beragam kepentingan dan anspirasi manusia. Pada dasarnya, karakter
manusia adalah keinginan untuk hidup bersama secara sejahtera dan adil. Manusia
manapun tidak mungkin untuk hidup sendiri, karena pasti akan membutuhkan
manusia yang lainya untuk menjalani hidup sehari-hari. Seseorang bias eksis
karena terkait dengan teman, keluarga, dan sebagainya. Dan ini sebenarnya adalah
salah satu esensi dan fungsi politik yakni berbagi kerja untuk kemaslahata
bersama.
Terlepas dari hal itu, Sebentar lagi,
Indonesia akan kembali memilih pemimpin terbaiknya untuk lima tahun ke depan.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa berbagai persiapan tengah dilakukan
oleh KPU sebagai penyelenggara resmi pemilu tahun 2014 agar terciptanya proses
demokratisasi di tanah air tercinta (Indonesia). Setelah sekian lama dilanda problame kebangsaan. Rakyat
Indonesia kembali akan mengharafkan suatu pemimpin baru yang dapat membawa
mereka untuk lebih baik kedepannyanya. Pemimpin yang dapat mengayomi rakyat dan
dapat mensejahterakan rakyat dan tidak menyensarakan rakyat. Pemimpin yang
dapat mewujudkan cita-cita luhur bangsa ini ke arah perubahan dan kemajuan yang
signifikan.
Harapan rakyat untuk kepemimpinan baru
memang sangat dinanti-nantikan demi terciptanya kehidupan yang lebih baik dari
yang sebelumnya dan dapat melanjutkan tongkat estapet kepemimpinan dengan baik
dan jujur. Apalagi pemimpin baru yang memiliki visi dan misi yang jelas dan
masuk akal yang dapat melaksanakan janji-janji yang telah ia koarkan sebelum ia
menjadi pemimpin terpilih. Harapan rakyat kepada pemimpin baru memang sangat
begitu besar, terlebih lagi pemimpin baru itu dapat membangun kepemimpinan yang
ideal di bumi pertiwi ini.
Terlepas dari hal itu, sebelum pemilu
2014 berlangsung, para elite politik kini telah mulai bergerak dan mulai
mempersiapkan diri untuk menyambut derasnya pemilu pada tahun 2014. Para elite
politik kini telah mulai bergegas dan terpokuskan pada pemilihan, mulai dari
melakukan politik sehat maupun tidak sehat. Sudah menjadi hal yang sangat
lazim, ketika partai plitik melakukan kumpaye politiknya. Partai politik kini
telah memulai berupaya mengumpulkan masa demi masa untuk mensukseskan partai
yang diusungnya. Dan bahkan sebelum kampaye resmi digelar, partai politik telah
memulai kampanyenya dengan mempromosikan janji-janji mereka dengan harapan
dapat diaspresiasikan ketika kampanye resmi dilaksanakan.
Seperti yang telah kita lihat bersama,
hamper disudut-sudut jalan,pertokoan, perkantoran, gedung-gedung, dan
tempat-tempat strategis lainnya telah terpampang dengan jelas simbol-simbol
partai yang akan dipilih oleh rakyat. Melalui hal ini, sangat jelas terlihat
nuansa kampaye yang dilakukan oleh partai-partai politik yang akan dipilih pada
priode pemilihan 2014. Partai-partai politik telah memulai pengenalan janji-janji
politiknya melalui spanduk-spanduk dan baliho-baliho yang terpampang dengan jelas
dan megahnya. Melalui hal ini, terdapat nuansa ajakan dan rayuan yang mencoba
menampilkan segudang harapan bagi rakyat yang akan memilihnya.
Ajakan-ajakan dan rayuan dalam bentuk
spanduk-spanduk dan baliho ini merupakan salah satu cara untuk mempromosika
partai-partai politiknya agar nantinya mereka dapat mendapatkan masa yang
sebanyak-banyaknya dalam pemilu 2014. Maka hal ini sering disebut sebagai
politik dalam bentuk iklan atau lebih jelasnya iklan politik. Dan ini
merupakan ranah atau cara untuk
mempromosikan dan memberikan atau mencetuskan harapan-harapan bagi rakyat yang
akan memilih yang belum tentu dapat direalisasikan dan dapat dilaksanakan.
Tanpa kita sadari, iklan-iklan partai
yang kita temukan dijalan-jalan, sebenarnya merupakan bagian dari kampanye
partai politik untuk mendapatkan atau memproleh dukungan luas dari para rakyat. Dan melalui iklan politik,
partai politik berharap banyak akan perhatian dan aspirasi masyarakat untuk
masa depan dan kejayaan partai politiknya.
Selain itu, poktik iklan ini tidak hanya
berbentuk spanduk-spanduk atau baliho yang terpampang jelas di
jalan-jalan,gedung dan sebagainya. keberadaan politik iklan ini juga telah
merabak ke berbagai media massa dan memiliki dampak yang sangat besar pada
citra para calon pemimpin untuk masa depan.
Secara kesat mata, kita sering melihat
partai politik menampakkan tayangan- tayangan yang selalu menjunjung tinggi
para atlet politiknya disertakan depan bantuan-bantuan kepada masyarakat. Hal
ini juga merupakan salah satu dari berbagai macam cara partai politik dalam
mempromosikan partai politiknya. Secara rasional, dapat kita ketahui bahwa
tayangan-tayangan ini tidak jauh berbeda dengan iklan sampo atau sabun. Yang
menawarkan solusi dan dapat membuat daya pikat yang cukup tinggi bagi para
permirsa yang menyaksikannya. Ini merupakan imaji-imaji yang dapat mengubur
realitas yang ada. Menampakkan sisi-sisi baik sedangkan sisi buruknya dikubur
rapat-rapat tanpa sepengetahuan masyarakat. Maka tak heran jika platon
mengatakan bahwa imaji bukanlah realitas. Imaji hanyalah baying-bayang dan
gambar realitas. Dengan demikian, imaji dapat memberikan daya pikat yang sangat
besar bagi orang yang menyaksikannya.
Semakin merabaknya iklan-iklan politik
dewasa ini memang merupakan suatu hal yang sangat wajar. Mengingat panasnya
pemilu tahun 2014 yang akan diikuti oleh partai-partai politik yang lebih
sedikit dari tahun-tahun biasanya.
Jadi, sebagai para pemilih, kita harus berhati-hati
pada setiap ajakan dan rayuan para tim sukses caleg yang semata-mata akan
menggiring kita pada pilihan yang berupa hayalan. Dan perlu juga kita ingat
bahwa satu suara sangat menentukan masa depan bangsa ini untuk kedepan. Maka
jika kita tidak berhati-hati dalam memilih pilihan itu, maka nasib bangsa kita
akan menjadi taruhan.
No comments:
Post a Comment